Sebuah kisah
romantika antara Rita dan Raka tetapi cinta keduanya terdapat pada jalur yang
benar yaitu jalur agama yang cukup kuat .Raka lulusan dari pondok pesantren di daerah Solo dan Rita
mempunyai seorang ustad yang telah ia anggap sebagi ayahnya sendiri. Saat Raka
mengungkapkan cintanya kepada Rita, Rita hanya tertunduk malu tidak
mengatakan sepatah katapun kepada Raka. Didalam hati Rita sebenarnya ia mencintai Raka juga. Lalu Rita mengatakan kepada Raka bahwa ia akan mengatakan
jawabannya besok ditaman jam 15.00. Saat itu Raka hanya tersenyum sambil
memandang Rita hanya dari mata ekornya saja karena menurut ajaran agama bahwa
seorang lelaki yang bukan muhrim dilarang memandang wajah seorang wanita.
Keesokan
harinya Raka harap-harap cemas
menanti jawaban dari Rita. Jam telah menunjuk pukul 14.30 Raka bergegas ke taman untuk mendengar jawaban dari Rita. Ketika Raka sudah
sampai ditaman tetapi Rita belum sampai disana. Setelah jam menunjukkan
pukul 15.00 Rita sudah sampai disana. Dengan malu-malu Rita menjawab bahwa dia
menerima cinta Raka karena allah bukan semata –mata karena nabsu setan semata.
Mendengar jawaban Rita seperti itu Raka bangga dan sekaligus bahagia karena
cintanya tidak bertepuk sebelah tangan. Raka lalu menceritakan bahwa dia akan
melanjutkan sekolahnya dikairo mesir agar mendapat gelar lc. Rita bangga
sekaligus sedih karena akan ditinggal Raka selama 4 tahun di kairo. Rita
hanya menutupi kesedihannya didepan Raka agar dia tidak sedih dan meninggal
kan dia di Solo.
Hari yang ditunggu
pun telah tiba. Hari yang berat bagi Rita dan Raka untuk berpisah . Rita
berkata kepada Raka bahwa dia harus berhati-hati disana dan jangan melupakan Rita disini. Setelah sepeninggal Raka, Rita hanya melihat foto Raka jika ia kangen kepada Raka, Raka pun juga
demikian. Raka adalah sesosok pria tampan dan cerdas karena dia dapat
bersekolah di kairo dengan mendapat beasiswa dan dia diutus dari depag untuk
kekairo mesir.
Saat tiba dimesir
ternyata tidak seperti yang dibayangkan Raka bahwa ternyata dia dikairo bersama
malik temannya terlantar tanpa ada makanan sedikitpun dan beasiswa yang
diberikan kepadanya dikairo dibaatalkan oleh depag karena jumlah penerima
beasiswa yang ter lalu banyak yang berjumlah 85 orang padahal yang mendapat
beasiswa dari depag hanya 75 orang. Raka sedih dan kecewa melihat nasibnya
sedemikian mengenaskan dikairo.
Melihat itu semua Raka dan malik tetap berusaha untuk memperjuangkan beasiwanya agar dapat
mendapatkan gelar lc untuk membanggakan orangtua,Solo dan Rita
kekasihnya. Dengan segala kemampuannya dia terus berjuang dan berdoa kepad
allah agar diberikan kekuatan dan ketabahan untuk menghadapi cobaan. Saat Raka
sedang berjalan tiba-tiba ia jatuh pingsan karena terlalu lapar. Dia ditolong
dan diletakkan didekat masjid yang berada disamping tempat Raka pingsan. Saat Raka membuka mata dia melihat sesosok sahabatnya yang duduk didekatnya sambil
menungguinya ketika pingsan. Ketika sudah sadar sahabat Raka tersebut yang
sudah lama tinggal di kairo menanyai Raka mengapa ia pingsan. Dengan suara
pelan dan malu-malu ia menjawab bahwa uang Raka habis dia tidak bisa makan dan
dia tidak bisa pulang ketempat kostnya. Sahabatnya memberikan 10 pount kepada
atar agar dia dapat menggunakan uang itu untuk makan dan pulang ke kostnya. Raka sangat berterimakasih kepada sahabatnya yang telah memberikan bantuan
kepadanya. Setelah memberikan uang itu sahabat Raka langsung pergi karena dia
telah ditunggu keluarganya ditempat wisata yang ada di sebrang jalan.
Setelah kepergian sahabatnya, Raka lalu berjalan sambil
mencari tempat makan yang bisa dikunjunginya dan harganya juga tidak terlalu
mahal. Setelah kenyang Raka juga membelikan makanan untuk malik sahabatnya yang
sudah dia anggap sebagai saudaranya sendiri. Setibanya di kost Raka memberikan
bungkusan makanan kepada malik yang sedari tadi duduk didepan televisi.
Keesokan harinya mereka mendapat informasi dari kedutaan
indonesia tentang beasiswa yang akan dikeluarkan kepada mahasiswa baru
indonesia yang berada di kairo.
Mendengar kabar tersebut mereka segera mendatangi tempat kedutaan indonesia
untuk mencari tau persyaratan yang harus dibawa. Sesampainya di sana, Raka
tidak sengaja menabrak seorang lelaki tinggi, besar.
“Maafkan saya” dengan nada bersalah menggunakan bahasa
indonesia.
Lelaki tersebut dengan wajah bingung sambil menatap wajah Raka dan malik.
Ternyata lelaki tersebut adalah Amrullah yang tempo hari
telah menolongnya saat Raka dan malik tiba di mesir pertama kali. Kebetulan Amrullah
bisa berbahasa indonesia walaupun ia asli kairo.
“hai, kamu Raka?” dengan wajah tersenyum.
“ya, saya Raka” dengan wajah terkejut “ pak Amrullah”
Ya. Saya Amrullah.
Dengan tidak direncana sebelumnya ternyata pak Amrullah
adalah salah satu orang yang bekerja di kedutaan indonesia dan ia juga sebagai
pemilih seleksi pendapat beasiswa.
Setelah mengetahui maksud kedatangan Raka dan Malik di
tempat itu, dan telah mendengar penderitan Raka dan Malik untuk berjuang di
kairo untuk bersekolah. Tanpa pikir panjang pak Amrullah lalu berkata “ insya
allah saya akan membantu kalian akan masuk kedaftar orang yang mendapat
beasiswa.
Dengan perasaan yang bahagia mereka berdua mengucapkan
terimakasih kepada pak Amrullah dan melakukan sujud syukur kepada allah swt
yang telah memberikan kenikmatan.
Tahun demi tahun Malik dan Raka menjalani kehidupan di
kairo sebagai seorang pelajar. Tak berbeda pula dengan kehidupan Rita yang ada
di Solo. Rita yang telah lulus dengan nilai yang bagus melanjutkan
belajarnya di universitas sastra yang ada di Solo.
Setelah menunggu 4 tahun yang sangat lama di rasakan Rita
dan Raka. Akhirnya waktu yang telah di nantikan itu datang juga. Sewaktu
Rita sedang makan dikanti sekolahnya, Rita didatangi Aisyah sahabatnya yang
datang tiba-tiba tanpa memberikan kabar terlebih dahulu padanya.
“Assalamualaikum Rita..” Aisyah membangunkan Rita yang
sedang asyik melamun.
Dengan wajah terkejut “waalaikum salam, kamu ini jika datang
selalu mengagetkanku” sambil tersenyum.
Ternyata kedatangan Aisyah ketempat Rita untuk memberikan
kabar yang telah diamanatkan ibu rita untuknya. Karena Rita belum punya hp
maka ibu rita jika ingin mengetahui kabar Rita atau ingin mengabari. lewat
aisyah karena aisyah sudah punya hp.
Kabar apa Aisyah? Dengan perasaan was-was.
Raka sudah pulang ke indonesia. Dia telah menyelesaikan
sekolahnya dan sudah mendapatkan gelar Lc.
Dengan perasaan bahagia dia langsung memeluk Aisyah dengan
tetesan air mata bahagia. Tanpa pikir panjang Rita langsung pergi ke pondoknya
untuk mengemasi barang-barang yang akan di bawanya pulang untuk menemui
kekasihnya. Rita bersama Aisyah berangkat pukul 19.30 sehabis shalat isya’ menggunakan bis.
Sesampainya di rumah Rita mereka berdua keluar dari bis dan
wajahnya pucat karena mabuk perjalanan. Aisyah pun sampai pingsan tidak tahan
dengan tingkah laku sopir bis yang mengendarai bisnya dengan kecepatan tinggi.
Esok harinya Raka mendatangi rumah kekasihnya untuk
mengutarakan niatnya menikahi Rita. Kedatangan Raka disambut baik oleh
keluarga Rita yang telah mengijinkan Raka menikahi putri kesayangannya. Raka
dan Rita sangat bahagia mendapatkan restu dari orang tua Rita. Setelah
mendatangi rumah Rita, Raka berencana mengajak Rita untuk mengenalkan kepada
keluarganya. Dengan perasaan ragu-ragu Rita menyetujui rencana Raka. Tetapi
dibenak Rita dia takut menemui keluarga Raka karena Rita tak ingin melihat
orang tua Raka yang tidak mengijinkan anaknya menikah dengan orang yang cacat
seperti dirinya.
Hari yang mendebarkan hati Rita telah tiba, pagi itu Raka
mengajak kekasihnya untuk mengenalkan dia kepada orang tuanya.
Saat pertama kali melihat wajah kedua orang tua Raka, Rita agak takut. Tetapi setelah mengobrol panjang lebar ternyata orang tua Raka sangat baik. Mereka merestui hubungan Raka dan Rita. Orang tua Raka tidak memperdulikan kekurangan fisik Rita. Menurut orang tua Raka yang terpenting adalah keduanya saling mencintai satu sama lain. Hati Rita sangat lega dan bahagia menghadapi kenyataan ini. Akhirnya Rita dan Raka menikah dan menjadi keluarga yang bahagia.
Saat pertama kali melihat wajah kedua orang tua Raka, Rita agak takut. Tetapi setelah mengobrol panjang lebar ternyata orang tua Raka sangat baik. Mereka merestui hubungan Raka dan Rita. Orang tua Raka tidak memperdulikan kekurangan fisik Rita. Menurut orang tua Raka yang terpenting adalah keduanya saling mencintai satu sama lain. Hati Rita sangat lega dan bahagia menghadapi kenyataan ini. Akhirnya Rita dan Raka menikah dan menjadi keluarga yang bahagia.
0 opmerkings:
Plaas 'n opmerking