Pages

Linda Nur Wahyuni Sekolah Di MAN Yogyakarta 1
Sondag 26 Mei 2013

Bahagia





    Sebuah  kisah romantika antara Rita dan Raka tetapi cinta keduanya terdapat pada jalur yang benar yaitu jalur agama yang cukup kuat .Raka lulusan dari pondok  pesantren di daerah Solo dan Rita mempunyai seorang ustad yang telah ia anggap sebagi ayahnya sendiri. Saat Raka mengungkapkan cintanya kepada Rita, Rita hanya tertunduk malu tidak mengatakan sepatah katapun kepada Raka. Didalam hati Rita sebenarnya ia mencintai Raka juga. Lalu Rita mengatakan kepada Raka bahwa ia akan mengatakan jawabannya besok ditaman jam 15.00. Saat itu Raka hanya tersenyum sambil memandang Rita hanya dari mata ekornya saja karena menurut ajaran agama bahwa seorang lelaki yang bukan muhrim dilarang memandang wajah seorang wanita.
   Keesokan harinya  Raka harap-harap cemas menanti  jawaban  dari Rita. Jam telah menunjuk pukul 14.30 Raka bergegas ke taman untuk mendengar jawaban dari Rita. Ketika Raka sudah sampai ditaman tetapi Rita belum sampai disana. Setelah jam  menunjukkan pukul 15.00 Rita sudah sampai disana. Dengan malu-malu Rita menjawab bahwa dia menerima cinta Raka karena allah bukan semata –mata karena nabsu setan semata. Mendengar jawaban Rita seperti itu Raka bangga dan sekaligus bahagia karena cintanya tidak bertepuk sebelah tangan. Raka lalu menceritakan bahwa dia akan melanjutkan sekolahnya dikairo mesir agar mendapat gelar lc. Rita bangga sekaligus sedih karena akan ditinggal Raka selama 4 tahun di kairo. Rita hanya menutupi kesedihannya didepan Raka agar dia tidak sedih dan meninggal kan dia di  Solo.
    Hari yang ditunggu pun telah tiba. Hari yang berat bagi Rita dan Raka untuk berpisah . Rita berkata kepada Raka bahwa dia harus berhati-hati disana dan jangan melupakan Rita disini. Setelah sepeninggal  Raka, Rita hanya melihat foto Raka jika ia kangen kepada Raka, Raka pun juga demikian. Raka adalah sesosok pria tampan dan cerdas karena dia dapat bersekolah di kairo dengan mendapat beasiswa dan dia diutus dari depag untuk kekairo mesir.
   Saat tiba dimesir ternyata tidak seperti yang dibayangkan Raka bahwa ternyata dia dikairo bersama malik temannya terlantar tanpa ada makanan sedikitpun dan beasiswa yang diberikan kepadanya dikairo dibaatalkan oleh depag karena jumlah penerima beasiswa yang ter lalu banyak yang berjumlah 85 orang padahal yang mendapat beasiswa dari depag hanya 75 orang. Raka sedih dan kecewa melihat nasibnya sedemikian mengenaskan dikairo.
   Melihat itu semua Raka dan malik tetap berusaha untuk memperjuangkan beasiwanya agar dapat mendapatkan gelar lc untuk membanggakan orangtua,Solo dan Rita kekasihnya. Dengan segala kemampuannya dia terus berjuang dan berdoa kepad allah agar diberikan kekuatan dan ketabahan untuk menghadapi cobaan. Saat Raka sedang berjalan tiba-tiba ia jatuh pingsan karena terlalu lapar. Dia ditolong dan diletakkan didekat masjid yang berada disamping tempat Raka pingsan. Saat Raka membuka mata dia melihat sesosok sahabatnya yang duduk didekatnya sambil menungguinya ketika pingsan. Ketika sudah sadar sahabat Raka tersebut yang sudah lama tinggal di kairo menanyai Raka mengapa ia pingsan. Dengan suara pelan dan malu-malu ia menjawab bahwa uang Raka habis dia tidak bisa makan dan dia tidak bisa pulang ketempat kostnya. Sahabatnya memberikan 10 pount kepada atar agar dia dapat menggunakan uang itu untuk makan dan pulang ke kostnya. Raka sangat berterimakasih kepada sahabatnya yang telah memberikan bantuan kepadanya. Setelah memberikan uang itu sahabat Raka langsung pergi karena dia telah ditunggu keluarganya ditempat wisata yang ada di sebrang jalan.
   Setelah kepergian sahabatnya, Raka lalu berjalan sambil mencari tempat makan yang bisa dikunjunginya dan harganya juga tidak terlalu mahal. Setelah kenyang Raka juga membelikan makanan untuk malik sahabatnya yang sudah dia anggap sebagai saudaranya sendiri. Setibanya di kost Raka memberikan bungkusan makanan kepada malik yang sedari tadi duduk didepan televisi.
   Keesokan harinya mereka mendapat informasi dari kedutaan indonesia tentang beasiswa yang akan dikeluarkan kepada mahasiswa baru indonesia  yang berada di kairo. Mendengar kabar tersebut mereka segera mendatangi tempat kedutaan indonesia untuk mencari tau persyaratan yang harus dibawa. Sesampainya di sana, Raka tidak sengaja menabrak seorang lelaki tinggi, besar.
“Maafkan saya” dengan nada bersalah menggunakan bahasa indonesia.
Lelaki tersebut dengan wajah bingung sambil menatap wajah Raka dan malik.
Ternyata lelaki tersebut adalah Amrullah yang tempo hari telah menolongnya saat Raka dan malik tiba di mesir pertama kali. Kebetulan Amrullah bisa berbahasa indonesia walaupun ia asli kairo.
“hai, kamu Raka?” dengan wajah tersenyum.
“ya, saya Raka” dengan wajah terkejut “ pak Amrullah”
Ya. Saya Amrullah.
   Dengan tidak direncana sebelumnya ternyata pak Amrullah adalah salah satu orang yang bekerja di kedutaan indonesia dan ia juga sebagai pemilih seleksi pendapat beasiswa.
Setelah mengetahui maksud kedatangan Raka dan Malik di tempat itu, dan telah mendengar penderitan Raka dan Malik untuk berjuang di kairo untuk bersekolah. Tanpa pikir panjang pak Amrullah lalu berkata “ insya allah saya akan membantu kalian akan masuk kedaftar orang yang mendapat beasiswa.
Dengan perasaan yang bahagia mereka berdua mengucapkan terimakasih kepada pak Amrullah dan melakukan sujud syukur kepada allah swt yang telah memberikan kenikmatan.
Tahun demi tahun Malik dan Raka menjalani kehidupan di kairo sebagai seorang pelajar. Tak berbeda pula dengan kehidupan Rita yang ada di Solo. Rita yang telah lulus dengan nilai yang bagus melanjutkan belajarnya di universitas sastra yang ada di Solo.
   Setelah menunggu 4 tahun yang sangat lama di rasakan Rita dan Raka. Akhirnya waktu yang telah di nantikan itu datang juga. Sewaktu Rita sedang makan dikanti sekolahnya, Rita didatangi Aisyah sahabatnya yang datang tiba-tiba tanpa memberikan kabar terlebih dahulu padanya.
“Assalamualaikum Rita..” Aisyah membangunkan Rita yang sedang asyik melamun.
Dengan wajah terkejut “waalaikum salam, kamu ini jika datang selalu mengagetkanku” sambil tersenyum.
Ternyata kedatangan Aisyah ketempat Rita untuk memberikan kabar yang telah diamanatkan ibu rita untuknya. Karena Rita belum punya hp maka ibu rita jika ingin mengetahui kabar Rita atau ingin mengabari. lewat aisyah karena aisyah sudah punya hp.
Kabar apa Aisyah? Dengan perasaan was-was.
Raka sudah pulang ke indonesia. Dia telah menyelesaikan sekolahnya dan sudah mendapatkan gelar Lc.
Dengan perasaan bahagia dia langsung memeluk Aisyah dengan tetesan air mata bahagia. Tanpa pikir panjang Rita langsung pergi ke pondoknya untuk mengemasi barang-barang yang akan di bawanya pulang untuk menemui kekasihnya. Rita bersama Aisyah berangkat pukul 19.30 sehabis shalat isya’  menggunakan bis.
   Sesampainya di rumah Rita mereka berdua keluar dari bis dan wajahnya pucat karena mabuk perjalanan. Aisyah pun sampai pingsan tidak tahan dengan tingkah laku sopir bis yang mengendarai bisnya dengan kecepatan tinggi.
   Esok harinya Raka mendatangi rumah kekasihnya untuk mengutarakan niatnya menikahi Rita. Kedatangan Raka disambut baik oleh keluarga Rita yang telah mengijinkan Raka menikahi putri kesayangannya. Raka dan Rita sangat bahagia mendapatkan restu dari orang tua Rita. Setelah mendatangi rumah Rita, Raka berencana mengajak Rita untuk mengenalkan kepada keluarganya. Dengan perasaan ragu-ragu Rita menyetujui rencana Raka. Tetapi dibenak Rita dia takut menemui keluarga Raka karena Rita tak ingin melihat orang tua Raka yang tidak mengijinkan anaknya menikah dengan orang yang cacat seperti dirinya.
Hari yang mendebarkan hati Rita telah tiba, pagi itu Raka mengajak kekasihnya untuk mengenalkan dia kepada orang tuanya.
   Saat pertama kali melihat wajah kedua orang tua Raka, Rita agak takut. Tetapi setelah mengobrol panjang lebar ternyata orang tua Raka sangat baik. Mereka merestui hubungan Raka dan Rita. Orang tua Raka tidak memperdulikan kekurangan fisik Rita. Menurut orang tua Raka yang terpenting adalah keduanya saling mencintai satu sama lain. Hati Rita sangat lega dan bahagia menghadapi kenyataan ini. Akhirnya Rita dan Raka menikah dan menjadi keluarga yang bahagia.